Senin, 26 Oktober 2015

Artikel KOROSI atau Karatan



KOROSI

A.                      Pengertian Korosi
Korosi ialah proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama terjadi dalam lingkungan yang mengandung air atau peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigen di udara. Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O. nH2O suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
B.                       Penyebab Korosi
Faktor-faktor yang mempengaruhi  korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan. Kemudian faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembapan, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif.
C.                       Proses Terjadinya korosi
Contoh yang paling umum ialah kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida sehingga korosi menimbulkan banyak kerugian.
Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodik mengkonsumsi elektron tersebut dengan laju yang sama. Proses katodik biasanya merupakan reduksi ion hidogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Untuk contoh korosi logam dalam udara lembab.
D.                      Dampak Dari Korosi
Dampak yamg ditimbulkan korosi atau karat dapat berupa kerugian langsung dan tidak langsung . Kerugian langsung dapat berupa terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan atau struktur bangunan. Sedangkan
Kerugian tidak langsung, berupa terhentinya produktifitas/ aktifitas produksi, karena terjadinya pergantian peralatan yang rusak kaibat korosi, kehilangan produk akibat adanya kerusakan pada kontainer, tangki bahan bakar atau jaringan pipa air bersih atau minyak mentah, terakumulasinya produk korosi pada alat penukar pnas dan jaringan pemipaannya akan menurunkan efisiensi perpindahan panas.
E.                        Cara Mencegah Terjadinya Korosi
Menghindari kontak langsung dengan oksigen dan air. Seperti :
1.     Dibalut dengan plastik
2.     Pengecatan
3.     Pelapisan dengan Crom (Cromium Plating)
Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap.
4.     Pelapisan dengan Timah (Tin Plating)
Timah termasuk logam yang tahan karat. Biasa digunakan untuk membuat kaleng kemasan.
5.     Pelapisan dengan Seng (Galvanisasi)
Dilapisi dengan zink. Biasa digunakan untuk membuat pagar, tiang listrik dan telpon, dan pipa air.
6.     Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)
menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).
7.     Penambahan Inhibitor
Inhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam suatu lingkungan korosif dengan kadar sangat kecil (ukuran ppm) guna mengendalikan korosi. Inhibitor korosi dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme pengendaliannya, yaitu inhibitor anodik, inhibitor katodik, inhibitor campuran, dan inhibitor teradsorpsi.
a.     Inhibitor anodic
Senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. Contoh inhibitor anodik yang banyak digunakan adalah senyawa kromat dan senyawa molibdat.
b.    Inhibitor katodik
Senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat salah satu tahap dari proses katodik, misalnya penangkapan gas oksigen (oxygen scavenger) atau pengikatan ion-ion hidrogen. Contoh inhibitor katodik adalah hidrazin, tannin, dan garam sulfit.
c.     Inhibitor campuran
Inhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat proses di katodik dan anodik secara bersamaan. Pada umumnya inhibitor komersial berfungsi ganda, yaitu sebagai inhibitor katodik dan anodik. Contoh inhibitor jenis ini adalah senyawa silikat, molibdat, dan fosfat.
d.    Inhibitor teradsorpsi
Inhibitor teradsorpsi ialah senyawa organik yang dapat mengisolasi permukaan logam dari lingkungan korosif dengan cara membentuk film tipis yang teradsorpsi pada permukaan logam. Contoh jenis inhibitor ini adalah merkaptobenzotiazol dan 1,3,5,7–tetraaza–adamantane.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar