STOIKIOMETRI
Konsep Stoikiometri
Istilah Stoikiometri berasal dari bahasa yunani yaitu
dari kata stoicheion yang berarti unsur dan metron yang berarti
mengukur. Jadi stoikiometri berarti perhitungan kimia.
Salah satu konsep-konsep yang mendasari Stoikiometri
yaitu :
* Massa
atom relatif
* Jumlah
partikel
* Konsep
mol
Massa Atom, Jumlah Partikel, dan Mol
MASSA ATOM
Istilah
atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun
sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Struktur atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.
Struktur atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.
Partikel dasar atom adalah partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri sebagai
berikut :
1.
Proton
partikel pembentuk atom yang
mempunyai massa sama
dengan satu sma (satuan massa atom) dan bermuatan +1.
2.
Neutron
partikel pembentuk atom yang
bermassa satu sma (amu)
dan netral.
3.
Elektron
partikel pembentuk atom yang
tidak mempunyai massa
dan bermuatan -1
Massa
atom dibagi menjadi dua, yaitu :
Ø Massa
atom relatif (Ar)
Ø Massa
molekul relatif (Mr)
Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif (Ar) Perbandingan massa satu atom
dengan massa atom standar.
Massa atom relatif (Ar) dari unsur X adalah:
Ar X = massa 1 atom X massa 1 atom H atau Ar X
Massa atom relatif (Ar) dari unsur X adalah:
Ar X = massa 1 atom X massa 1 atom H atau Ar X
= massa 1 atom X
1/16 massa 1 atom O
Sehingga secara umum Ar di definisikan sebagai berikut :
Ar X = massa 1 atom X 1/12 massa 1 atom C-12
Ar X = massa 1 atom X 1/12 massa 1 atom C-12
Contoh
soal
Bila Ar Fe = 55,845wd
sma dan massa 1 atom 12c
1,99 x 1023 g
tentukanlah massa 1
atom besi.
Penyelesaian
:
Ar
Fe= massa rata-rata 1 atom Fe 1/12 massa 1 atom c-12
= Ar Fe x 1/12 xmassa 1 atom c-12
= 55,845 x 1/12 x
1,99 x 1023
g
= 9,26 x 1023 g
Jadi,
massa 1 atom besi = 9,26 x 1023 g
Massa Molekul Relatif
(Mr)
Perbandingan massa molekul dengan massa standar disebut
massa molekul relatif (Mr),ditulis sebagai berikut:
Mr = massa rata-rata 1 molekul
senyawa 1/12 massa 1 atom
C-12
Contoh
Soal
Hitunglah Mr CaBr2 bila
Hitunglah Mr CaBr2 bila
Ar Ca = 40,078 dan Ar Br = 79,904
Penyelesaian :
Mr CaBr2 = (1 x Ar Ca )+ (2 x Ar Br)
Penyelesaian :
Mr CaBr2 = (1 x Ar Ca )+ (2 x Ar Br)
= (1 x
40,078) + (2 x 79,904)
= 40,078 + 159,808
= 40,078 + 159,808
= 199,886 sma
Jadi, Mr CaBr2 = 199,889 sma
Jadi, Mr CaBr2 = 199,889 sma
Jumlah Partikel Zat
1. Hukum Avogadro
Hukum
Avogadro menyatakan bahwa: “Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan
volume gas sesuai dengan perbandingan jumlah partikelnya.” Persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut.
Contoh penerapan hukum Avogadro:
8 Liter gas oksigen (O2) mengandung 1.24 x 1023 molekul oksigen. Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berapakah jumlah molekul yang terkandung dalam 4 Liter gas hidrogen (H2)?
Penyelesaian:
8 Liter gas oksigen (O2) mengandung 1.24 x 1023 molekul oksigen. Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berapakah jumlah molekul yang terkandung dalam 4 Liter gas hidrogen (H2)?
Penyelesaian:
Jumlah
molekul H2 = 0,62 x 1023 = 6,2 x 1022
Jadi, jumlah molekul H2 dalam 4 Liter gas hidrogen adalah 6,2 x 1022 molekul.
Jadi, jumlah molekul H2 dalam 4 Liter gas hidrogen adalah 6,2 x 1022 molekul.
2. Menentukan Jumlah Partikel Zat
Untuk menentukan jumlah partikel yang terkandung dalam suatu zat digunakan bilangan Avogadro. Bilangan ini disimbolkan dengan “L”. Nama Avogadro sendiri diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada seorang ilmuwan Italia bernama Amadeo Avogadro. Avogadro adalah orang yang pertama kali mengusulkan perlunya satuan jumlah partikel. Sementara itu simbol “L” merupakan penghomatan kepada orang yang pertama kali menghitung jumlah partikel suatu zat, yaitu J.Loschmidt.
Bilangan Avogadro ini memiliki nilai L = 6.02 x 1023.
Pada hasil perhitungannya dihasilkan 1 mol zat = 6.02 x 1023. Dengan kata lain, 1 mol zat mengandung 6.02 x 1023 jumlah partikel. Berdasarkan hubungan mol dan jumlah partikel ini, maka diperoleh persamaan sebagai berikut.
Untuk menentukan jumlah partikel yang terkandung dalam suatu zat digunakan bilangan Avogadro. Bilangan ini disimbolkan dengan “L”. Nama Avogadro sendiri diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada seorang ilmuwan Italia bernama Amadeo Avogadro. Avogadro adalah orang yang pertama kali mengusulkan perlunya satuan jumlah partikel. Sementara itu simbol “L” merupakan penghomatan kepada orang yang pertama kali menghitung jumlah partikel suatu zat, yaitu J.Loschmidt.
Bilangan Avogadro ini memiliki nilai L = 6.02 x 1023.
Pada hasil perhitungannya dihasilkan 1 mol zat = 6.02 x 1023. Dengan kata lain, 1 mol zat mengandung 6.02 x 1023 jumlah partikel. Berdasarkan hubungan mol dan jumlah partikel ini, maka diperoleh persamaan sebagai berikut.
Jadi, untuk
menentukan jumlah partikel dapat digunakan persamaan berikut.
x = nL atau Jumlah partikel = mol x bilangan avogadro
x = nL atau Jumlah partikel = mol x bilangan avogadro
Contoh soal
Coba tentukan
jumlah partikel yang terkandung dalam 5 mol besi.
Penyelesaian:
Menentukan komponen yang diketahui dan ditanyakan:
Diketahui 5 mol besi
Ditanyakan jumlah partikel yang terkandung dalam besi tersebut.
Menentukan komponen yang diketahui dan ditanyakan:
Diketahui 5 mol besi
Ditanyakan jumlah partikel yang terkandung dalam besi tersebut.
Memasukkan
komponen tersebut ke dalam persamaan dan menentukan jumlah partikel besi:
X
= nL
= 5 mol x 6,02 x 1023
= 30,1 x 1023 = 3,01 x 1024
= 30,1 x 1023 = 3,01 x 1024
Jadi, jumlah
partikel besi yang terkandung dalam 5 mol besi adalah
3,01 x 1024 atom
besi.
Catatan:
Partikel penyusun zat bisa berupa atom, molekul, atau ion.
KONSEP MOL
Pengertian
mol
1 mol = 6,02
x (= 602 milyar triliyun)
Kita telah
mengetahui bahwa partikel materi (atom, molekul, atau ion) mempunyai ukuran
yang sangat kecil. Oleh karena itu, sekecil apapun jumlah zat yang kita ambil
akan mengandung sejumlah besar partikel. Misalnya, dalam setetes air terdiri
dari sekitar 1,67 x molekul (= 1,67 milyar triliun) untuk
mengatasi penggunaan bilangan yang sangat besar ini, maka digunakan satuan
jumlah khusus yaitu mol. Jadi mol merupakan suatu satuan jumlah, sama seperti
lusin dan gross, hanya saja mol menyatakan jumlah yang jauh lebih besar. Kata
mol berasal dari bahasa latin moles yang artinya sejumlah massa. Istilah
molekul merupakan bentuk lain dari kata moles yang artinya sejumlah
kecil massa.
1mol= 6,02 x 1023 (=602 milyar trilyun)
Bilangan 6,02 x1023 ini disebut ketetapan Avogadro dan dinyatakan
dengan lambang L
Hubungan
antara mol, jumlah partikel, massa dan volume
A. Hubungan Jumlah Mol dengan Jumlah Partikel
JP
= n x 6,02 x 1023
Keterangan:
JP = Jumlah
partikel
N = Jumlah
mol
Contoh :
1. Tentukan jumlah partikel (ion/
atom/molekul) yang terdapat dalam :
a. 1
mol Ca
b. 2
mol H2O
Jawab :
Gunakan rumus
: JP = n x 6,02 x 1023
a. JP = 1 mol
x 6,02 x 1023 atom/mol
= 6,02 x1023 atom
b. JP = 2 mol
x 6,02 x 1023 molekul/mol
= 12,05 x 1023 molekul
2. Tentukan Jumlah mol dari :
a. 3,01
x 1022 atom besi
b. 1,204 x
1023 molekul air
Jawab :
Rumus JP
= n x 6,02 x 1023 dapat ditata ulang untuk
menghitung jumlah mol menjadi n= X dibagi L
B. Hubungan Jumlah Mol dengan Massa Molar ( Ar / Mr ) dan Massa
Telah
diketahui bahwa satu mol adalah jumlah zat yang mangandung partikel (atom,
molekul, ion) sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor
massa 12 (karbon-12,C-12). Sehingga terlihat bahwa massa 1 mol C-12 adalah 12
gram. Massa 1 mol zat disebut massa molar. Massa molar sama dengan massa
molekul relatif (Mr) atau massa atom relatif (Ar) suatu zat yang dinyatakan
dalam gram.
1. Massa
Atom Relatif (Ar)
Perbandingan
massa satu atom dengan massa atom standar disebut massa atom relatif (Ar).
Karena atom sangat ringan, maka tidak dapat digunakan satuan g dan kg untuk
massa atom, maka digunakan satuan massa atom (sma). 1 s.m.a = 1,66 x 10-24 g
Saat ini
penentuan massa atom relatif dan massa molekul relatif dilakukan dengan
menggunakan spektrometer massa . Dengan alat ini, ternyata diketahui bahwa atom
suatu unsur dapat memiliki massa yang berbeda-beda (disebut
isotop). Pertama kali spektrometer massa dikembangkan oleh ahli fisika
dari Inggris F. W. Aston pada tahun 1920.
Misalnya,
untuk suatu unsur mempunyai dua macam isotop,
berlaku rumus:
Hubungan
jumlah mol, massa dan massa molar dapat ditulis sebagai berikut :
m
= n x mm
Keterangan :
m = Massa
n = Jumlah mol
mm = Ar atau Mr
Contoh :
1. Hitunglah
massa dari :
a. 2
mol atom magnesium
b. 2
mol molekul magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
(Ar H=1; Ar O=16; Ar Mg =24)
Jawab :
a.
m = n x Ar
= 2 x Ar Mg
=
2 x 24
= 48 gram
= 48 gram
b. m = n x Mr
=
2 x Mr Mg(OH)2
=
2 x (Ar Mg + 2.Ar H + 2.Ar O)
= 2 x
(24+2.1+2.16)
=
2 x 58
=
116 gram
C. Hubungan
Jumlah mol (n) dengan Volume molar gas (Vm)
V
= n x Vm
Keterangan :
V = Volume gas
n = jumlah mol
Vm = volume molar
Adapun volume molar pada berbagai
keadaan adalah sebagai berikut :
-
Pada suhu
0ºC, 1 atm, yang dikenal sebagai keadaan standart (STP), Vm = 22,4 L/mol
-
Pada suhu
25ºC, 1 atm, yang dikenal sebagai keadaan kamar (RTP), Vm = 24 L/mol
-
Pada suhu
diluar STP & RTP, volume gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal :
Hubungan jumlah mol dengan jumlah
partikel, massa, volume dapat dirangkum sebagai berikut :
#sumber referensi
Buku Kimia
Dasar 1, penerbit
Yrama Widya
Disusun oleh : Yayan Sunarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar