Minggu, 18 Oktober 2015

DASAR-DASAR ILMU KIMIA



Ruang Lingkup dan Perkembangan Ilmu Kimia


Ruang Lingkup Ilmu Kimia
Ilmu kimia tergolong ilmu pengetahuan alam yang secara khusus mempelajari perubahan materi, baik perubahan secara kimia maupun perubahan secara fisika.
Ilmu kimia mempelajari tentang :
A. Susunan materi
Coba kita renungkan pertanyaan berikut:
“Apakah Air itu? Apakah hakikat perbedaan air dan zat lainnya, misalnya alkohol? Mengapa alkohol dapat terbakar, sedangkan air justru mematikan api?”
Dalam ilmu kimia, air dan alkohol digolongkan sebagai senyawa, yaitu perpaduan dari dua jenis unsur atau lebih dengan komposisi tertentu. Air adalah senyawa yang tersusun dari dua jenis unsur, yaitu H2O. Sedangkan alkohol adalah senyawa yang tersusun dari tiga jenis unsur, yaitu C2H5OH. Setiap zat mempunyai susunan tertentu yang berbeda dari zat lainnya. Pengetahuan tentang susunan zat membantu pemahaman tentang sifat zat itu. Alkohol dapat terbakar karena C2H5OH didalamnya membentuk ikatan yang kurang stabil dan dapat bereaksi dengan oksigen di udara membentuk ikatan yang lebih stabil. Sedangkan air merupakan senyawa yang tersusun dari H2O yang membentuk ikatan yang stabil sehingga tidak dapat bereaksi dengan oksigen di udara karena tidak dapat membentuk ikatan yang lebih

B.  Struktur materi
Kita telah mempelajari bahwa materi terdiri atas partikel dasar yang disebut atom. Atom sejenis atau berlainan dapat bergabung membentuk molekul. Atom dan molekul bersifat netral. Atom atau kumpulan atom yag bermuatan listrik disebut ion. Jadi, yang dimaksud struktur materi adalah gambaran tentang bagaimana atom-atom saling terikat. Struktur berpengaruh besar pada sifat-sifat materi.
C. Sifat materi
Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh susunan dan struktur dari materi tersebut.

D. Perubahan materi
Perubahan Materi merupakan bagian paling penting dari ilmu kimia. Perubahan materi meliputi perubaha fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru). Para ahli menggunakan perubahan kima untuk membuat bahan baru dari bahan alam yang relatif murah, misalnya dalam bidang farmasi dan penciptaan obat-obatan yang sintetis(bukan alami), serta plastik seperti poliviniklorida(PVC). Perubahan materi sering disertai perubahan energi dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat digunakan untuk sumber energi. Misalnya pada reaksi pembakaran bahan bakar minyak.

E.  Energi yang menyertai perubahan materi
Energi yang menyertai perubahan materi menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal usul energi itu.




·     Manfaat Belajar Ilmu Kimia
Pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung didalamnya, sehingga kita dapat mengontrol perubahan ini demi keuntungan bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan kita, misalnya pembuatan sabun dari minyak sawit.
Ilmu kimia akan menunjukkan kepada kita betapa teraturnya alam ini, baik alam makro maupun mikro. Kiranya semua itu akan menambah kekaguman kita kepada sang pencipta.



Perkembangan Ilmu Kimia

-         Sekitar tahun 3500 SM, Peradaban Mesir kuno sudah mempraktikkan kimia. Pada masa itu telah diketahui cara membuat anggur, mengawetkan mayat, dan mengolah beberapa logam seperti lembaga dan timah.
-         Sekitar abad ke 4 SM, pzfz filsuf yunani, termasuk Democritus dan Aristoteles, mencoba memahami hakikat materi. Menurut Democritus, materi bersifat diskontinu, terdiri dari partikel kecil yang disebutnya atom. Akan tetapi, Aristoteles menolak pendapat Democritus dengan mengatakan bahwa materi bersifat kontinu, tidak ada yang tidak terbagi.
-         Pada abad pertengahan tahun 500-1600, kimia lebih diarahkan ke segi praktis ketimbang pemikiran tentang hakikat. Nama ilmu kimia lahir pada masa ini. Nama itu berasal dari bahasa Arab al-kimiya yang artinya perubahan materi. Nama itu diberikan oleh seorang ilmuwan terkemuka, yaitu Jabir ibn Hayyan(700-778).
-         Kimia modern dapat dikatakan lahir pada abad 18, ketika ahli kimia dari perancis, antoine Laurent Lavoisier (1743-1734), melakukan serangkaian percobaan yang akhirnya menemukan hukum kekekalan massa. Pada tahun 1803, John Dalton (1766-1844), seorang guru sekolah dari Inggris, mengajukan teori atom yang pertama. Sejak Dalton, ilmu kimia berkembang dengan sangat pesat. Pada tahun 1800, baru sekitar 30 unsur yang dikenal. Jumlah ini meningkat menjadi lebih dari 80 pada tahun 1900, dan kini sudah lebih dari 100 unsur. Sebanyak 90 dari unsur-unsur tersebut terdapat di alam, dan selebihnya merupakan unsur buatan.

#Sumber Referensi
Buku Kimia, Penerbit Erlangga
        Disusun oleh   : Drs. Michael Purba, M.Si
                                  Drs. Sunardi, M.Si


Tidak ada komentar:

Posting Komentar