Polutan Udara
Apa itu Polutan?
Polutan adalah Zat
atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan baik
(Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb)
Polutan udara yang paling umum adalah Partikulat, Ozon, CO, SO2,
NO2, dan Pb (Timbal). Polutan ini selain dapat mengganggu kesehatan dan
lingkungan, juga dapat merusak bangunan. Dari keenam jenis polutan tersebut,
yang paling membahayakan kesehatan secara luas adalah Partikulat dan Ozon.
1) Partikulat
Partikulat adalah campuran dari partikel padat dan tetesan
cairan yang terdapat di udara. Beberapa jenis partikel, seperti debu, kotoran,
jelaga atau asap, cukup besar untuk dapat dilihat oleh mata. Yang lainnya hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop electron.
Partikel terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk, serta dapat
terbentuk dari ratusan jenis bahan kimia. Partikel terbagi menjadi partikel
primer dan partikel sekunder. Partikel primer adalah partikel yang diemisikan
langsung dari sumbernya, misalnya partikel yang dihasilkan dari lokasi
konstruksi, jalan tak beraspal, cerobong, dll.
Partikel sekunder terbentuk oleh reaksi kimia yang kompleks di
atmosfer, misalnya SOx dan NOx.
Dampak bagi kesehatan
Ukuran partikel berdampak langsung terhadap potensinya dalam
mengganggu kesehatan. Partikel yang berukuran <10 mikrometer, menyebabkan
masalah yang terbesar karena dapat masuk ke dalam paru-paru, bahkan ke dalam
aliran darah. Terpapar oleh partikel ukuran kecil ini dapat menimbulkan resiko
pada kesehatan paru-paru dan juga jantung, seperti :
a) Kematian dini
pada penderita penyakit paru dan jantung
b) Serangan
jantung
c) Detak jantung
yang tidak beraturan
d) Memperburuk
penyakit asma
e) Menurunkan
kemampuan fungsi paru-paru
f) Kesulitan
bernafas
2) Ozon (O3)
Ozon ditemukan di atmosfer bumi dan di permukaan tanah. Ozon di
atmosfer bumi berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar matahari yang
berbahaya, sedangkan Ozon di permukaan tanah adalah komponen utama dari kabut
asap. Ozon di permukaan tanah tercipta karena reaksi kimia antara Nitrogen
Oksida (NOx) dengan Volatile Organic Compounds (VOC). Sumber utama NOx dan VOC
adalah emisi kegiatan industri, gas buang kendaraan, uap dari bahan bakar
minyak, pelarut dari bahan kimia. Pada siang hari yang panas dan cerah, Ozon
dapat mencapai tingkat membahayakan kesehatan.
Dampak bagi kesehatan
Menghirup udara yang mengandung Ozon dapat memicu sejumlah
masalah kesehatan seperti batuk, iritasi tenggorokan, dan nyeri dada. Selain
itu, Ozon dapat memperburuk kondisi penderita bronchitis dan asma, serta dapat
mengurangi fungsi paru-paru dan menyebabkan peradangan paru-paru. Paparan
berulang-ulang dapat menyebabkan parut pada jaringan paru yang permanen.
3) Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida adalah gas tak berwarna, tak berbau, yang
dihasilkan dari proses pembakaran.
Dampak bagi kesehatan
Bila terhirup, CO dapat membahayakan kesehatan karena mengurangi
pengiriman oksigen ke organ tubuh, seperti ke jantung, otak, dan jaringan tubuh
lainnya. Pada tingkat yang sangat tinggi, CO dapat menyebabkan kematian.
4) Sulfur Oksida (SO2)
Sumber utama dari emisi SO2 adalah pembakaran bahan bakar fosil
di pembangkit listrik dan kegiatan industri lainnya. SO2 dihubungkan dengan
sejumlah kondisi buruk pada sistem pernafasan.
5) Nitrogen Oksida (NO2)
NO2 terbentuk secara cepat dari emisi kendaraan bermotor dan
pembangkit listrik. Selain berkontribusi dalam pembentukan Ozon dipermukaan
tanah dan partikulat, NO2 juga merupakan penyebab sejumlah kondisi buruk yang
menyerang system pernafasan.
6) Timbal (Pb)
Timbal (Pb) adalah
logam yang sangat beracun dan berada di sekitar kita. Timbal tersedia di
alam dengan kadar antara 50 ppm sampai dengan 400 ppm di dalam tanah.
Pertambangan, peleburan, dan kegiatan pengilangan (refinery) telah
meningkatkan secara substansial kadar timbal di lingkungan. Sumber utama dari
emisi Pb adalah dari bahan bakar kendaraan bermotor dan kegiatan industri.
Dampak bagi kesehatan
Timbal dapat menimbulkan efek yang berbahaya bagi kesehatan.
Tingginya kadar timbal di dalam tubuh manusia dapat berdampak pada :
a) Gangguan
pendengaran dan penglihatan
b) Gangguan
sistem reproduksi
c) Tingginya
tekanan darah
d) Gangguan saraf
e) Menurunkan
daya ingat dan konsentrasi
f) Lemahnya
koordinasi otot dan sendi
Timbal dapat juga ditemukan pada berbagai produk rumah tangga,
seperti :
a) Cat pada
mainan anak-anakMebel / perabot
b) Wadah makanan
yang terbuat dari tanah (keramik /tembikar)
c) Pipa air
bersih
Berdasarkan terjadinya polusi
udara dikategorikan menjadi dua tipe utama pencemaran udara yaitu:
1. Polutan primer
Polutan primer yaitu
substansi zat kimia pencemar yang mengandung toksik yang langsung di
timbulkan dari sumber polusi. .Gas dan debu yang dikeluarkan dari reaksi
vulkanik adalah polutan primer yang dipancarkan dengan cara alami. Gas karbon
dioksida yang dipancarkan dari kendaraan adalah polutan primer yang dirilis
akibat aktivitas manusia. Polutan primer di udara menyebabkan masalah
lingkungan yang serius seperti pemanasan global, hujan asam, dll.
2. Polutan sekunder
Polutan sekunder
yaitu substansi pencemar yang terbenruk dari reoksi polutan primer di atmosfer.
Contah polutan sekunder adalah ozon, formaldehida, dan Peroxy Acyl
Nitrate (PAN). Ozon adalah salah satu polutan sekunder. Hal ini
terbentuk dari hidrokarbon dan nitrogen oksida dengan adanya sinar matahari.
Polutan sekunder menyebabkan masalah seperti asap fotokimia
Perbedaan
antara Polutan Primer dan Polutan sekunder
1. Polutan primer secara langsung dipancarkan ke udara
oleh sumber. Sebaliknya, polutan sekunder yang dihasilkan oleh reaksi antara
polutan primer dan molekul lainnya.
2. Polutan utama yang dirilis akibat aktivitas manusia
atau alami. Namun, polutan sekunder sering, dibuat secara alami.
3. Mengontrol pelepasan polutan utama adalah lebih mudah
daripada mengendalikan cara sintesis polutan sekunder.
Usaha Pencegahan Pencemaran Udara
1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang
mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan
2. Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke
udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan
3. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam
larutan pengikat sebelum dibebaskan ke air. atau dengan cara penurunan suhu
sebelum gas dibuang ke udara bebas
4. Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga
asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang
tertangkap di atas suatu permukiman atau kota
5. Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan
menghemat bahan bakar dan mengurangi angktutan pribadi
6. Memperbanyak tanaman hijau di daera polusi udara
tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai inikator pencemaran
dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar