Senin, 04 Januari 2016

Polutan Udara

Polutan Udara

Apa itu Polutan?
Polutan adalah Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan baik (Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb)

Polutan udara yang paling umum adalah Partikulat, Ozon, CO, SO2, NO2, dan Pb (Timbal). Polutan ini selain dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan, juga dapat merusak bangunan. Dari keenam jenis polutan tersebut, yang paling membahayakan kesehatan secara luas adalah Partikulat dan Ozon.
1) Partikulat
Partikulat adalah campuran dari partikel padat dan tetesan cairan yang terdapat di udara. Beberapa jenis partikel, seperti debu, kotoran, jelaga atau asap, cukup besar untuk dapat dilihat oleh mata. Yang lainnya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop electron.

Partikel terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk, serta dapat terbentuk dari ratusan jenis bahan kimia. Partikel terbagi menjadi partikel primer dan partikel sekunder. Partikel primer adalah partikel yang diemisikan langsung dari sumbernya, misalnya partikel yang dihasilkan dari lokasi konstruksi, jalan tak beraspal, cerobong, dll.
Partikel sekunder terbentuk oleh reaksi kimia yang kompleks di atmosfer, misalnya SOx dan NOx.
Dampak bagi kesehatan
Ukuran partikel berdampak langsung terhadap potensinya dalam mengganggu kesehatan. Partikel yang berukuran <10 mikrometer, menyebabkan masalah yang terbesar karena dapat masuk ke dalam paru-paru, bahkan ke dalam aliran darah. Terpapar oleh partikel ukuran kecil ini dapat menimbulkan resiko pada kesehatan paru-paru dan juga jantung, seperti :
a)     Kematian dini pada penderita penyakit paru dan jantung
b)    Serangan jantung
c)     Detak jantung yang tidak beraturan
d)    Memperburuk penyakit asma
e)     Menurunkan kemampuan fungsi paru-paru
f)      Kesulitan bernafas

2) Ozon (O3)
Ozon ditemukan di atmosfer bumi dan di permukaan tanah. Ozon di atmosfer bumi berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar matahari yang berbahaya, sedangkan Ozon di permukaan tanah adalah komponen utama dari kabut asap. Ozon di permukaan tanah tercipta karena reaksi kimia antara Nitrogen Oksida (NOx) dengan Volatile Organic Compounds (VOC). Sumber utama NOx dan VOC adalah emisi kegiatan industri, gas buang kendaraan, uap dari bahan bakar minyak, pelarut dari bahan kimia. Pada siang hari yang panas dan cerah, Ozon dapat mencapai tingkat membahayakan kesehatan.
Dampak bagi kesehatan
Menghirup udara yang mengandung Ozon dapat memicu sejumlah masalah kesehatan seperti batuk, iritasi tenggorokan, dan nyeri dada. Selain itu, Ozon dapat memperburuk kondisi penderita bronchitis dan asma, serta dapat mengurangi fungsi paru-paru dan menyebabkan peradangan paru-paru. Paparan berulang-ulang dapat menyebabkan parut pada jaringan paru yang permanen.
3) Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida adalah gas tak berwarna, tak berbau, yang dihasilkan dari proses pembakaran.
Dampak bagi kesehatan
Bila terhirup, CO dapat membahayakan kesehatan karena mengurangi pengiriman oksigen ke organ tubuh, seperti ke jantung, otak, dan jaringan tubuh lainnya. Pada tingkat yang sangat tinggi, CO dapat menyebabkan kematian.
4) Sulfur Oksida (SO2)
Sumber utama dari emisi SO2 adalah pembakaran bahan bakar fosil di pembangkit listrik dan kegiatan industri lainnya. SO2 dihubungkan dengan sejumlah kondisi buruk pada sistem pernafasan.
5) Nitrogen Oksida (NO2)
NO2 terbentuk secara cepat dari emisi kendaraan bermotor dan pembangkit listrik. Selain berkontribusi dalam pembentukan Ozon dipermukaan tanah dan partikulat, NO2 juga merupakan penyebab sejumlah kondisi buruk yang menyerang system pernafasan.
6) Timbal (Pb)
Timbal (Pb) adalah logam yang  sangat beracun dan berada di sekitar kita. Timbal tersedia di alam dengan kadar antara 50 ppm sampai dengan 400 ppm di dalam tanah. Pertambangan, peleburan, dan kegiatan pengilangan (refinery) telah meningkatkan secara substansial kadar timbal di lingkungan. Sumber utama dari emisi Pb adalah dari bahan bakar kendaraan bermotor dan kegiatan industri.
Dampak bagi kesehatan
Timbal dapat menimbulkan efek yang berbahaya bagi kesehatan. Tingginya kadar timbal di dalam tubuh manusia dapat berdampak pada :
a)     Gangguan pendengaran dan penglihatan
b)    Gangguan sistem reproduksi
c)     Tingginya tekanan darah
d)    Gangguan saraf
e)     Menurunkan daya ingat dan konsentrasi
f)      Lemahnya koordinasi otot dan sendi

Timbal dapat juga ditemukan pada berbagai produk rumah tangga, seperti :
a)     Cat pada mainan anak-anakMebel / perabot
b)    Wadah makanan yang terbuat dari tanah (keramik /tembikar)
c)     Pipa air bersih

Berdasarkan terjadinya polusi udara dikategorikan menjadi dua tipe utama pencemaran udara yaitu:
1.     Polutan primer
Polutan primer yaitu substansi zat kimia pencemar yang mengandung toksik yang langsung di timbulkan  dari sumber polusi. .Gas dan debu yang dikeluarkan dari reaksi vulkanik adalah polutan primer yang dipancarkan dengan cara alami. Gas karbon dioksida yang dipancarkan dari kendaraan adalah polutan primer yang dirilis akibat aktivitas manusia. Polutan primer di udara menyebabkan masalah lingkungan yang serius seperti pemanasan global, hujan asam, dll.

2.     Polutan sekunder
Polutan sekunder yaitu substansi pencemar yang terbenruk dari reoksi polutan primer di atmosfer. Contah polutan sekunder adalah ozon, formaldehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN). Ozon adalah salah satu polutan sekunder. Hal ini terbentuk dari hidrokarbon dan nitrogen oksida dengan adanya sinar matahari. Polutan sekunder menyebabkan masalah seperti asap fotokimia

Perbedaan antara Polutan Primer dan Polutan sekunder
1.      Polutan primer secara langsung dipancarkan ke udara oleh sumber. Sebaliknya, polutan sekunder yang dihasilkan oleh reaksi antara polutan primer dan molekul lainnya.
2.      Polutan utama yang dirilis akibat aktivitas manusia atau alami. Namun, polutan sekunder sering, dibuat secara alami.
3.      Mengontrol pelepasan polutan utama adalah lebih mudah daripada mengendalikan cara sintesis polutan sekunder.

Usaha Pencegahan Pencemaran Udara
1.      Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan
2.      Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan
3.      Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam larutan pengikat sebelum dibebaskan ke air. atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas dibuang ke udara bebas
4.      Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu permukiman atau kota
5.      Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angktutan pribadi

6.      Memperbanyak tanaman hijau di daera polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai inikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar