Kamis, 31 Desember 2015

Studi Kasus : Contoh Industri Ramah Lingkungan

Studi kasus
Contoh Industri Ramah Lingkungan

APA ITU INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN?
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.  Sedangkan lingkungan adalah tempat disekeliling kita hidup.
Jadi industri ramah lingkungan adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi yang memiliki nilai tambah degan menggunakan konsep zero waste yang artinya tidak ada limbah sama sekali atau 0.

PRINSIP-PRINSIP INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN.
Dalam suatu industry ramah lingkungan dapat diterapkan 6 prinsip dasar, yaitu :
1.    Refine
Adalah penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang ada saat ini.











2.    Reduce
Adalah pengurangan jumlah limbah atau kehilangan bahan dengan optimalisasi proses atau operasional menghasilkan limbah yang mengalami pemborosan. Contoh
Mengganti keran atau pipa bocor, dan memasang alat penangkap ceceran atau lelehan.
3.    Reuse
Pemakaian kembali bahan-bahan atau limbah pada proses yang berbeda.
4.    Recycle
Adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau sumber daya untuk proses yang sama.
5.    Recovery
Adalah kegiatan pengamblan kembali sebagian material penting dari aliran-aliran limbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses atau dimanfaatkan untuk proses atau keperluan lain.

6.    Retrieve Energy
Adalah pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar atau dalam arti yang luas adalah penghematan energi dalam proses produksi.



 

MANFAAT PENERAPAN STRATEGI RAMAH LINGKUNGAN
1.     Sebagai pedoman bagi perbaikan produk dan proses produksi.
2.     Efektif  dan efisien dalam penggunaan sumberdaya alam dan energi
3.     Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan limbah
4.     Mencegah berpindahnya limbah dari satu media ke media lain.
5.     Mengurangi resiko terhadap kesehatan dan lingkungan.
6.     Mendorong pengembangan teknologi pengurangan limbah pada sumbernya.
7.     Meningkatkan daya saing produk di pasar internasional melalui teknologi baru dan/atau perbaikan teknologi.
8.     Pengurangan biaya yang tinggi karena penerapan sistem pengelolaan limbah ujung pipa (end off pipe treatment).

PENERAPAN TEKNIK RAMAH LINGKUNGAN
Penerapan teknik ramah lingkungan pada industri dapat dimulai dengan hal-hal yang mudah dan tidak memerlukan biaya investasi dan secara bertahap dikembangkan sesuai dengan kesiapan perusahaan. Secara garis besar, pilihan penerapan industri ramah lingkungan dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
1.   Perubahan Bahan Baku
a)      Mengurangi atau menghilangkan bahan baku yang mengandung bahan berbahaya dan beracun seperti logam berat, zat pewarna, pelarut, dll.
b)      Menggunakan bahan baku yang berkualitas dan murni untuk menghindari kontaminasi dalam proses produksi.
c)      Menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk menciptakan pasar bagi bahan-bahan daur ulang.

2.   Tata Cara Operasi dan Housekeeping
a)      Tindakan pencegahan kehilangan bahan baku dari pemborosan, kebocoran dan tercecer dengan cara memasang bendungan/dike untuk menampung tumpahan dari tangki, memasang safety valve, perancangan tangki yang sesuai dan mendeteksi kebocoran
b)      Mengembangkan tata cara penanganan dan inventarisasi bahan baku, energi, air, produk dan peralatan
c)      Melakukan koordinasi pengelolaan limbah
d)      Memisahkan atau segregasi limbah menurut jenisnya untuk memudahkan pengelolaan kerugian akibat kerusakan peralatan dan mesin

3.   Perubahan Teknologi

a)    Merubah peralatan, tata letak dan perpipaan untuk memperbaiki aliran proses produksi dan meningkatkan efisiensi
b)   Menghindari penggunaan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)
c)    Menggunakan atau mengatur peralatan seperti motor dan pompa yang lebih hemat energi
d)   Memperbaiki kondisi proses seperti suhu, waktu tinggal, laju aliran, dan tekanan sehingga meningkatkan kualitas produk dan mengurangi jumlah limbah

4.   Perubahan Produk

a)      Merubah formulasi produk untuk mengurangi dampak kesehatan
b)      Merubah bahan pengemasan untuk mengurangi dampak lingkungan
c)      Mengurangi kemasan yang tidak perlu

PT Holcim Indonesia Tbk
PT Holcim Indonesia Tbk adalah salah satu perusahan paling ramah lingkungan di indonesia, alasannya adalah :
1.     Kelayakan perusahaan setelah mengantongi standar perusahaan internasional seperti ISO 9001, ISO 14001, dan akreditasi OHSAS 18001 untuk manajemen kualitas dan lingkungan dari aspek kesehatan dan keselamatan kerja.
2.     standar internasional seperti American Society for Testing and Materials (ASTM).
3.     memenuhi persyaratan TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) berdasarkan standar US Environmental Protection Agency (USEPA).


Selasa, 29 Desember 2015

Pemanasan Global : Pengaruh Terhadap Tata Ruang

Pemanasan Global
Pengaruh Terhadap
 Tata Ruang

Pemanfaatan Ruang
Melalui PP No.47/1997 sebagai penjabaran pasal 20 dari UU No.24/1992 tentang Penataan Ruang memuat arah kebijakan pemanfaatan ruang negara yang memperlihatkan adanya pola dan struktur wilayah nasional yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.
Pola Pemanfaatan Ruang
Wilayah Nasional
1.     Arahan kebijakan dan kriteria pengelolaan kawasan industri, yaitu : industri tidak boleh berada di dekat pemukiman padat penduduk. Dan semua industry wajib menerapkan prinsip industri yang ramah lingkungan

 






2.     Arahan kebijakan dan kriteria pengelolaan kawasan budidaya seperti hutan produksi, pertanian, pertambangan, pariwisata, permukiman dan sebagainya.
Salah satu kebijakannya yaitu menjauhkan kawasan pertanian dari industri dan pemukiman padat penduduk dikarenakan limbah dari industri rumah tangga dapat mencemarkan air.
 
Struktur Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional
1.     Arahan pengembangan sistem pemukiman nasional.
         Seperti : Penataan kawasan pemukiman yang bersih dan baik


bukan seperti gambar yang dibawah ini:









 








2.     Arahan pengembangan sistem
         prasaran wilayah nasional seperti jaringan transportasi, kelistrikan, sumber daya air, dan air baku.
 













Pada tataran mikro, maka pengembangan kawasan budidaya
pada kawasan pesisir selayaknya dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa alternatif yang direkomendasikan oleh IPCC(1990) sebagai berikut:
1.      Relokasi
           alternatif ini dikembangkan apabila dampak ekonomi dan lingkungan akibat kenaikan muka air laut dan banjir sangat besar sehingga kawasan budidaya perlu dialihkan lebih menjauh dari garis pantai.
 










2.      Akomodasi
       alternatif ini bersifat penyesuaian terhadap perubahan alam atau resiko dampak yang mungkin terjadi sepe-rti reklamasi, peninggian bangunan atau perubahan agriculture menjadi budidaya air payau (aquaculture).
 








3.    Proteksi
     alternatif ini memiliki dua kemungkinan, yakni:
1. Hard Structure
              Seperti pembangunan penahan gelombang (breakwater) atau tanggul banjir (seawalls)
 








        2. Soft Structure 
              Seperti revegetasi mangrove atau penimbunan pasir (beach nourishmen)

 










Tujuan intervensi kebijakan penataan ruang
1.      Mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada kawasan pesisir sehingga fungsinya sebagai sumber pangan dapat berlangsung
2.      Mengurangi kerentanan dari kawasan pesisir dan pemukiman dari ancaman banjir ataupun ancaman alam
3.      Mempertahankan berlangsungnya proses ekologis esensial sebagai sistem pendukung kehidupan dan keanekaragaman hayati pada kawasan pesisir

4.      Untuk mendukung tercapainya upaya revitalisasi dan operasionalisasi rencana tata ruang

Senin, 26 Oktober 2015

Artikel KOROSI atau Karatan



KOROSI

A.                      Pengertian Korosi
Korosi ialah proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama terjadi dalam lingkungan yang mengandung air atau peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigen di udara. Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O. nH2O suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
B.                       Penyebab Korosi
Faktor-faktor yang mempengaruhi  korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan. Kemudian faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembapan, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif.
C.                       Proses Terjadinya korosi
Contoh yang paling umum ialah kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida sehingga korosi menimbulkan banyak kerugian.
Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodik mengkonsumsi elektron tersebut dengan laju yang sama. Proses katodik biasanya merupakan reduksi ion hidogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Untuk contoh korosi logam dalam udara lembab.
D.                      Dampak Dari Korosi
Dampak yamg ditimbulkan korosi atau karat dapat berupa kerugian langsung dan tidak langsung . Kerugian langsung dapat berupa terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan atau struktur bangunan. Sedangkan
Kerugian tidak langsung, berupa terhentinya produktifitas/ aktifitas produksi, karena terjadinya pergantian peralatan yang rusak kaibat korosi, kehilangan produk akibat adanya kerusakan pada kontainer, tangki bahan bakar atau jaringan pipa air bersih atau minyak mentah, terakumulasinya produk korosi pada alat penukar pnas dan jaringan pemipaannya akan menurunkan efisiensi perpindahan panas.
E.                        Cara Mencegah Terjadinya Korosi
Menghindari kontak langsung dengan oksigen dan air. Seperti :
1.     Dibalut dengan plastik
2.     Pengecatan
3.     Pelapisan dengan Crom (Cromium Plating)
Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap.
4.     Pelapisan dengan Timah (Tin Plating)
Timah termasuk logam yang tahan karat. Biasa digunakan untuk membuat kaleng kemasan.
5.     Pelapisan dengan Seng (Galvanisasi)
Dilapisi dengan zink. Biasa digunakan untuk membuat pagar, tiang listrik dan telpon, dan pipa air.
6.     Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)
menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).
7.     Penambahan Inhibitor
Inhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam suatu lingkungan korosif dengan kadar sangat kecil (ukuran ppm) guna mengendalikan korosi. Inhibitor korosi dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme pengendaliannya, yaitu inhibitor anodik, inhibitor katodik, inhibitor campuran, dan inhibitor teradsorpsi.
a.     Inhibitor anodic
Senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. Contoh inhibitor anodik yang banyak digunakan adalah senyawa kromat dan senyawa molibdat.
b.    Inhibitor katodik
Senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat salah satu tahap dari proses katodik, misalnya penangkapan gas oksigen (oxygen scavenger) atau pengikatan ion-ion hidrogen. Contoh inhibitor katodik adalah hidrazin, tannin, dan garam sulfit.
c.     Inhibitor campuran
Inhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat proses di katodik dan anodik secara bersamaan. Pada umumnya inhibitor komersial berfungsi ganda, yaitu sebagai inhibitor katodik dan anodik. Contoh inhibitor jenis ini adalah senyawa silikat, molibdat, dan fosfat.
d.    Inhibitor teradsorpsi
Inhibitor teradsorpsi ialah senyawa organik yang dapat mengisolasi permukaan logam dari lingkungan korosif dengan cara membentuk film tipis yang teradsorpsi pada permukaan logam. Contoh jenis inhibitor ini adalah merkaptobenzotiazol dan 1,3,5,7–tetraaza–adamantane.